Lagi trending nih soal film Beauty and The Beast. Film ini sendiri diangkat dari dongeng yang ditulis oleh penulis novel Perancis, Gabrielle-Suzanne Barbot de Villeneuve. Tapi banyak juga yang menganggap kalau dongeng Beauty and The Best diangkat dari kisah nyata.
Kisah nyata ini diangkat dari kisah Petrus Gonsalvus (Pedro Gonzales) yang lahir di abad ke-16 tepatnya tahun 1537 di Pulau Tenerife, Spanyol. Dia mengidap Hypertrichosis yang menyebabkan pertumbuhan rambut secara abnormal di wajah dan bagian tubuhnya yang lain.
Dengan rambut menutupi seluruh tubuhnya, ia mirip seperti werewolf atau serigala bertubuh manusia dalam kisah dongeng. Hypertrichosis dikenal dengan sindrom Ambras. Mutasi genetik langka ini juga populer dengan nama sindrom werewolf dan hanya ada 50 kasus yang tercatat sejak abad pertengahan, setelah Petrus.
Petrus kemudian datang ke Paris dibawah lindungan Raja Henry II Perancis dan kemudian menikahi warga Paris bernama Catherine.Seperti kebanyakan tradisi pengantin di abad ke-16, Petrus tidak pernah melihat atau bertemu dengan calon pengantinnya. Saat pertama kali Chaterine melihat Petrus, dia terlihat patah hati, takut, panik, dan merasa jijik.
Namun, untungnya Chaterine berhasil mengontrol ketakutannya saat pertama kali melihat sosok yang mengerikan itu dan mau menikahi Petrus. Dan, yang lebih mengejutkan adalah pernikahan mereka bisa langgeng selama 45 tahun.
Selama menikah, mereka memiliki tujuh orang anak. Dua anak pertama, Paolo dan Ercole, lahir normal dan tidak memiliki sindrom ini. Namun, dua anak berikutnya, Enrico dan Orazio, mengalami hal yang sama dengan sang ayah. Begitu juga ke-3 anak gadis mereka, Maddalena, Francesca dan Antoinetta yang mengidap hypertrichosis.
Seabad kemudian dari kisah cinta Petrus Gonsalvus dan Catherine ini, Gabrielle-Suzanne de Villeneuve menulis novel berjudul La Belle et la Bête di tahun 1740 yang kemudian diangkat Disney ke film The Beauty and The Beast.
Kisah nyata ini diangkat dari kisah Petrus Gonsalvus (Pedro Gonzales) yang lahir di abad ke-16 tepatnya tahun 1537 di Pulau Tenerife, Spanyol. Dia mengidap Hypertrichosis yang menyebabkan pertumbuhan rambut secara abnormal di wajah dan bagian tubuhnya yang lain.
Dengan rambut menutupi seluruh tubuhnya, ia mirip seperti werewolf atau serigala bertubuh manusia dalam kisah dongeng. Hypertrichosis dikenal dengan sindrom Ambras. Mutasi genetik langka ini juga populer dengan nama sindrom werewolf dan hanya ada 50 kasus yang tercatat sejak abad pertengahan, setelah Petrus.
Petrus kemudian datang ke Paris dibawah lindungan Raja Henry II Perancis dan kemudian menikahi warga Paris bernama Catherine.Seperti kebanyakan tradisi pengantin di abad ke-16, Petrus tidak pernah melihat atau bertemu dengan calon pengantinnya. Saat pertama kali Chaterine melihat Petrus, dia terlihat patah hati, takut, panik, dan merasa jijik.
Namun, untungnya Chaterine berhasil mengontrol ketakutannya saat pertama kali melihat sosok yang mengerikan itu dan mau menikahi Petrus. Dan, yang lebih mengejutkan adalah pernikahan mereka bisa langgeng selama 45 tahun.
Selama menikah, mereka memiliki tujuh orang anak. Dua anak pertama, Paolo dan Ercole, lahir normal dan tidak memiliki sindrom ini. Namun, dua anak berikutnya, Enrico dan Orazio, mengalami hal yang sama dengan sang ayah. Begitu juga ke-3 anak gadis mereka, Maddalena, Francesca dan Antoinetta yang mengidap hypertrichosis.
Seabad kemudian dari kisah cinta Petrus Gonsalvus dan Catherine ini, Gabrielle-Suzanne de Villeneuve menulis novel berjudul La Belle et la Bête di tahun 1740 yang kemudian diangkat Disney ke film The Beauty and The Beast.
Sumber :
--> http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170320182115-277-201522/petrus-gonsalvus-sang-the-beast-dari-spanyol/
Sekian buat postingan kali ini. Semoga bermanfaat buat kita.
See you next post !
EmoticonEmoticon