Import sampah ? Yang kita tahu dari berita, kalau Indonesia sering banget impor sayur, buah, daging, dan lainnya. Yang jelas Indonesia belum pernah import sampah. Jangankan import, kita ngurusin sampah sendiri aja kadang masih belum bisa.
Nah, negara yang jadi pengimpor sampah adalah Swedia. Di Swedia, daur ulang sampah sangat maju dan efektif, sehingga mereka sampai harus mengimpor sampah agar pabrik pengolahan terus berjalan. Mengutip situs resmi pemerintah Swedia, sejak beberapa tahun terakhir negara itu telah mengimpor 700 ribu ton sampah dari negara lain, termasuk negara-negara Eropa seperti Inggris.
Kok bisa mereka impor sampah ? Karena disana 99 persen sampah di negara itu didaur ulang sehingga habis tidak bersisa, sementara pabrik pengolahan harus tetap berjalan. Swedia memang jagonya dalam hal pemilahan dan daur ulang sampah. Sebanyak 50 persen dari sampah itu diolah menjadi energi di Swedia, menghasilkan listrik bagi 250 ribu rumah dan pemanas bagi 950 ribu rumah di saat musim dingin.
Mereka bisa begini karena budaya daur ulang telah diterapkan di Swedia sejak lama. Tahun 1991, Swedia adalah negara pertama yang menetapkan pajak tinggi untuk penggunaan bahan bakar fosil (kayak bensin). Hasilnya saat ini hampir setengah dari kebutuhan energi listrik dipenuhi oleh bahan bakar terbarukan.
Stasiun daur ulangnya juga tersebar di seluruh Swedia. Dengan jarak enggak lebih dari 300 meter dari pemukiman warga. Warga Swedia juga disiplin, memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
--> sampah koran didaur ulang jadi kertas
--> sampah botol plastik dilebur lagi, dijadiin barang pakai
--> sampah makanan dijadiin kompos atau biogas
Saking canggihnya sistem daur ulang di Swedia, asap buangan pabrik pengolahan sampah mengandung 99,9 persen karbondioksida tidak berbahaya dan air.
Swedia juga tengah menggarap proyek pengolahan sampah di masa depan, seperti sistem penyedot sampah otomatis dari permukiman warga, sehingga tidak perlu lagi truk-truk sampah, serta penyimpanan sampah di bawah tanah untuk menghemat lahan dan menghilangkan bau.
Nah, negara yang jadi pengimpor sampah adalah Swedia. Di Swedia, daur ulang sampah sangat maju dan efektif, sehingga mereka sampai harus mengimpor sampah agar pabrik pengolahan terus berjalan. Mengutip situs resmi pemerintah Swedia, sejak beberapa tahun terakhir negara itu telah mengimpor 700 ribu ton sampah dari negara lain, termasuk negara-negara Eropa seperti Inggris.
Kok bisa mereka impor sampah ? Karena disana 99 persen sampah di negara itu didaur ulang sehingga habis tidak bersisa, sementara pabrik pengolahan harus tetap berjalan. Swedia memang jagonya dalam hal pemilahan dan daur ulang sampah. Sebanyak 50 persen dari sampah itu diolah menjadi energi di Swedia, menghasilkan listrik bagi 250 ribu rumah dan pemanas bagi 950 ribu rumah di saat musim dingin.
Mereka bisa begini karena budaya daur ulang telah diterapkan di Swedia sejak lama. Tahun 1991, Swedia adalah negara pertama yang menetapkan pajak tinggi untuk penggunaan bahan bakar fosil (kayak bensin). Hasilnya saat ini hampir setengah dari kebutuhan energi listrik dipenuhi oleh bahan bakar terbarukan.
Stasiun daur ulangnya juga tersebar di seluruh Swedia. Dengan jarak enggak lebih dari 300 meter dari pemukiman warga. Warga Swedia juga disiplin, memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
--> sampah koran didaur ulang jadi kertas
--> sampah botol plastik dilebur lagi, dijadiin barang pakai
--> sampah makanan dijadiin kompos atau biogas
Saking canggihnya sistem daur ulang di Swedia, asap buangan pabrik pengolahan sampah mengandung 99,9 persen karbondioksida tidak berbahaya dan air.
Swedia juga tengah menggarap proyek pengolahan sampah di masa depan, seperti sistem penyedot sampah otomatis dari permukiman warga, sehingga tidak perlu lagi truk-truk sampah, serta penyimpanan sampah di bawah tanah untuk menghemat lahan dan menghilangkan bau.
Sumber :
--> https://kumparan.com/denny-armandhanu/negara-ini-kekurangan-sampah-sampai-harus-impor-dari-luar-negeri
Sekian buat postingan kali ini. Semoga bermanfaat buat kita.
See you next post !
EmoticonEmoticon